Oleh : Citra Putra Raharjo / AF6
Selama kita
masih hidup pasti akan selalu bertemu dengan sesuatu yang namanya masalah. Dia
akan selalu datang menghampiri kita. Apapun bentuknya masalah adalah bagian
dari hidup dan keseharian kita.
Namun, dengan masalah kita bisa
menjadi pribadi yang kuat, dan dengan masalah juga kita bisa menjadi pribadi
yang lemah, dan itu merupakan kesalahan yang sangat besar apabila kita menjadi
lemah dengan adanya masalah. kita terbiasa selalu berhenti dan merenung pada
pintu yang telah tertutup, dan padahal masih banyak pintu yang terbuka untuk
kita, dan kita tidak pernah menyadarinya. apabila kita mendapat suatu masalah,
kita tidak boleh selalu merenungi dan berdiam atau tenggelam pada masalah tersebut, yang harus kita
lakukan adalah segera bangkit dan menyelesaikannya, bukannya terus saja
berdiam, merenungi bahkan tenggelam dalam masalah.
Perlu kita yakini bahwa masalah yang
kita terima adalah ujian dari Allah yang maha esa, dan setiap ujian yang diberikan
oleh kita pastinya tidak akan pernah melebihi batas kemampuan kita, seperti
yang telah difirmankan-Nya dalam kitab suci al-Qur’an, yang artinya :
“Allah tidak
membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (Q.S.
Al-Baqarah: 286)
Dan juga, kita harus menyadari bahwa
setiap masalah yang diberikan Allah, adalah salah satu nikmat-Nya, karena tidak
semua nikmat-Nya baik di mata kita, yang hanya melihat kepada apa yang terlihat
saja, dan padahal, masih banyak sesuatu di sana yang tidak dapat kita lihat.
dan itu adalah yang terbaik untuk kita. dalam kitab suci, Allah Swt berfirman,
yang artinya :
“Dan
boleh jadi kamu membenci sesuatu tetapi ia baik bagimu, dan boleh jadi kamu
menyukai sesuatu tetapi ia buruk bagimu, dan Allah mengetahui dan kamu tidak
mengetahui “ (Q.S. Al-Baqarah:216)
Allah Swt yang maha pengasih dan
penyayang selalu memberi kemudahan kepada hamba-Nya, kita hanya disuruh untuk
berfikir dan menyadarinya. salah satunya adalah, dalam setiap kesulitan ada
kemudahan. Yaitu, dalam suatu masalah pasti ada jalan keluarnya. Allah Swt
berfirman, yang artinya :
“Maka
sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama
kesulitan itu ada kemudahan.” (Q.S. Al-Insyirah: 5-6)
Dari semua itu, Allah yang maha
pengasih dan penyayang telah memberikan segala yang terbaik untuk hamba-Nya.
Masalah yang kita hadapi sering
membuat kita pusing, tapi masalah juga mempunyai manfaat yang kadang kita tidak
menyadarinya. di antaranya adalah :
Dengan masalah akan membuat kita
menjadi lebih dewasa. Maksud dari
kata dewasa dalam konteks ini adalah bukan dari segi umur dan dari segi tinggi
badan, namun, dewasa dalam bersikap, dewasa dalam mengambil keputusan, dewasa
dalam berfikir, dewasa dalam bergaul atau berinteraksi, dewasa dalam hal
apapun.
Kenapa kita bisa jadi lebih dewasa?
Jawabannya adalah kita dituntut untuk tidak terjerumus lagi ke lubang
sebelumnya sehingga kita harus mengambil tindakan untuk tidak terjerumus
kembali. Sangat ironis sekali, ketika seseorang jatuh di lubang yang sama
dikedua kalinya bahkan berkali-kalinya.
Masalah sebagai nikmat, Masalah
itu seperti garam bagi sayur, pupuk bagi tanaman, kecap bagi nasi oring,
keyboard dan monitor bagi computer. Artinya kehidupan pun tidak akan lengkap
dan nikmat jikalau tidak ada masalah, karena kita merasa tertantang untuk
menghadapinya, kalau kita berhasil mengalahkan tantangan itu, maka suatu
kenikmatan bagi seseorang tersebut. Sebagai contoh seorang penerjun yang begitu
menikmati ketika berhasil turun dan tepat digaris yang ditentukan. Itulah
masalah begitu nikmat ketika berhasil dihadapi. Oleh karena itu, setiap ada
tantangan ada tiga cara untuk mengalahkannya yaitu: HADAPI, HADAPI, dan HADAPI.
Insya Allah kenikmatan telah menanti didepanmu wahai para pejuang.
Dengan masalah juga, akan menambah
ilmu kita. masalah yang kita hadapi terkadang butuh ilmu untuk
mengatasinya, sehingga kita pun harus mencari referensi untuk menghadapinya
seperti buku-buku, artikel-artikel, ceramah-ceramah, nasehat dari teman, dan
lain-lain. Dengan itu, maka ilmu kita akan selalu bertambah dengan bertambahnya
masalah yang kita punya.
Setelah keluar dari masalah yang
kita hadapi, kita harus selalu memotivasi diri kita sendiri agar selalu hidup
dalam kehidupan yang cerah. Karena kita tahu bahwa semangat seseorang akan
“naik dan turun”.
Maka dari itu, ada beberapa tips yang
ingin penulis berikan
agar kita bisa termotivasi kapanpun dan dimanapun :
1.
Selalu konsisten
Kemudahan timbul dari kebiasaan.
Motivasi pun sama. Ia memerlukan kedisiplinan sehingga kita terbiasa hidup
dengan motivasi. Ada ungkapan bagus yang mengatakan, “Sesuatu yang Anda ulangi
tiap hari selama 21 hari akan menjadi kebiasaan”, dengan itu, mari kita coba
dan kita peraktekkan bersama. Mulai dengan hal yang sederhana seperti tersenyum
dihadapan cermin, mengatakan “Yes” sebelum bekerja, dan banyak lagi. Kita tahu
bahwa yang namanya konsisten atau istiqamah adalah merupakan hal yang sulit.
Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan selalu memperbaharui niat kita
dan tetap semangat dalam menjalani hidup yang penuh rahmat dari-Nya ini.
Dan dalam beristiqamah juga
mempunyai keutamaan yang sangat luar biasa ganjarannya, seperti yang telah
difirmankan Allah Swt dalam al-Qur’an, yang artinya :
“Sesungguhnya
orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami ialah Allah” kemudian mereka istiqomah
pada pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan
mengatakan): “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan
bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah
kepadamu”.” (QS. Fushilat: 30)
2.
Bertanggung jawab
Dalam menjaga tanggung jawab kita,
kita perlu seseorang yang bersedia mengingatkan Anda untuk tetap berada di
tujuan. Ia bertugas memberikan dukungan dan menjadi mitra bertukar pikiran bagi
ide dan gagasan yang kita punya. Dari sini kita akan merasa bertanggung jawab
untuk memberikan yang terbaik bagi orang lain. Proses mencapai tujuan menjadi
lebih mudah dengan hadirnya seseorang yang menjadi cermin diri kita.
3.
Kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang bervisi sama
Kalau kita mau menurunkan berat
badan, pastikan kita bersama teman-teman yang mempunyai tujuan sama. Kalau kita
ingin membangun bisnis, kita harus berteman dengan orang-orang yang sudah berkecimpung di
dunia bisnis atau mereka yang mau memulai bisnis. kita bisa memperoleh energi
dan motivasi dari mereka. Akan sangat mudah untuk termotivasi ketika kita memperoleh
support. Dan semua pekerjaan yang berat dalam pelaksanaannya ketika bekerja
sendiri, bisa teratasi dengan bantuan dan dukungan teman-teman yang bervisi
sama.
4.
Fokus pada proses, bukan tujuan
Ini yang sangat penting. Seringkali
kita turun mental ketika dihadapkan pada
kesulitan mencapai tujuan. Tapi di sini kita harus fokus pada proses. Setiap
proses memerlukan waktu. Entah cepat, entah lambat. Tujuan kita sudah jelas,
namun perjalanan menuju kesana bisa berliku dan naik turun. Dengan fokus pada
proses, kita bisa terhindar dari beban mental. karena sekarang kita sudah
memegang kendali atas proses itu sendiri, bukan dikendalikan oleh target untuk
mencapai tujuan.
Kesimpulan
Dari banyaknya penjelasan di atas,
mulai mengenai masalah yang akan selalu datang pada kehidupan kita, tentang
manfaat yang kita peroleh apabila kita mampu menyikapinya dengan senyuman dan
kembali bangkit untuk hidup yang lebih indah, tentang kerugian apabila kita
tidak menyikapinya dengan senyuman, terus termenung dan tenggelam dalam
kesedihan dan penyesalan, dan juga tentang cara untuk memelihara diri kita
setelah keluar dari suatu masalah agar selalu bersemangat dalam menghadapi
hidup ini.
Pesan terakhir untuk pembaca,
“janganlah kita mudah terpengaruh dengan pintu yang sudah tertutup, sehingga kita malas dan tidak mau
untuk beranjak dari pintu tersebut. Karena, perlu kita sadari bahwa masih
banyak pintu yang masih tebuka lebar untuk kita. janganlah membiasakan diri
dengan selalu merenungi nasib buruk yang kita alami, masalah yang kita hadapi
dengan tidak segera meninggalkannya dan melupakannya. Tetapi yang harus kita
lakukan adalah tidak tenggelam pada kesedihan, dan mencari pintu yang sedang
terbuka lebar untuk kita untuk menikmati hari-hari yang penuh dengan ridha
ilahi.
SUMBER KESOMBONGAN
Sombong---sebagaimana
didefinisikan Rasulullah SAW adalah: "melecehkan orang lain dan menolak kebenaran" (HR Muslim dan Tirmidzi).
Ketahuilah bahwa tidak akan bersombong kecuali
orang yang menganggap dirinya besar dan tidak akan menganggap
dirinya besar kecuali orang yang meyakini memiliki sifat kesempurnaan. Di antara sumber kesombongan adalah sebagai berikut:
1.
NASAB KETURUNAN. Orang yang punya nasab
keturunan yang tinggi menganggap hina orang yang tidak memiliki nasab tersebut,
sekalipun ia lebih tinggi ilmu dan amalnya. Rasulullah bersabda
"Hendaklah orang meninggalkan kebanggan terhadap
nenek moyang mereka yang telah menjadi batu bara di neraka."(HR. Abu Daud)
2.
HARTA KEKAYAAN. Hal ini biasanya terjadi dikalangan para raja, pemimpin, para konglomerat, pengusaha,
tuan tanah, dan para pejabat negara
serta keluarga mereka. Mereka membanggakan kedudukan dan hartanya sehingga merendahkan dan melecehkan orang lain. Orang-orang semacam ini bila tidak bertaubat akan berakhir seperti Qorun yang ditelan bumi karena kesombongan terhadap hartanya.
3.
ILMU PENGETAHUAN. Demikian cepatnya
kesombongan menjangkiti para ulama (kaum intelektual) sehingga seorang
berilmu pengetahuan mudah merasa tinggi dengan ilmu pengetahuannya. Ia merasa paling mulia diantara manusia. Seharusnya ilmu yang didapat dengan ikhlas karena Allah dan hati yang jujur akan melahirkan sikap tawadhu' dan rasa takut kepada Allah.
4.
AMAL dan IBADAH. Orang-orang yang zuhud dan
para ahli ibadah tidak terlepas pula dari nistanya
kesombongan, kepongahan dan tindakan melecehkan orang lain.
Dengan amal dan ibadahnya ia merasa yakin akan selamat, sementara orang lain akan binasa. Sabda Rasulullah SAW "Cukuplah seseorang dinilai telah berbuat kejahatan bila ia
merendahkan saudaranya sesama muslim" (HR.
Muslim)
5.
KECANTIKAN/KETAMPANAN. Kecantikan atau
ketampanan seseorang bisa meyebabkan dirinya sombong dengan cara
merendahkan dan menyebut-nyebut keburukan rupa orang lain.
Dengan definisi yang
disebutkan oleh Rasulullah SAW itu, tentulah banyak keburukan yang terdapat
di dalam sifat sombong (takabbur), sehingga wajar jika kemudian kesombongan menjadi penghalang masuk surga.
0 comments:
Post a Comment