Sunday, September 8, 2013

Berpindah Dari Pintu Yang Tertutup Ke Pintu Yang Terbuka

Oleh : Citra Putra Raharjo / AF6


Selama kita masih hidup pasti akan selalu bertemu dengan sesuatu yang namanya masalah. Dia akan selalu datang menghampiri kita. Apapun bentuknya masalah adalah bagian dari hidup dan keseharian kita.

            Namun, dengan masalah kita bisa menjadi pribadi yang kuat, dan dengan masalah juga kita bisa menjadi pribadi yang lemah, dan itu merupakan kesalahan yang sangat besar apabila kita menjadi lemah dengan adanya masalah. kita terbiasa selalu berhenti dan merenung pada pintu yang telah tertutup, dan padahal masih banyak pintu yang terbuka untuk kita, dan kita tidak pernah menyadarinya. apabila kita mendapat suatu masalah, kita tidak boleh selalu merenungi dan berdiam atau tenggelam  pada masalah tersebut, yang harus kita lakukan adalah segera bangkit dan menyelesaikannya, bukannya terus saja berdiam, merenungi bahkan tenggelam dalam masalah.

            Perlu kita yakini bahwa masalah yang kita terima adalah ujian dari Allah yang maha esa, dan setiap ujian yang diberikan oleh kita pastinya tidak akan pernah melebihi batas kemampuan kita, seperti yang telah difirmankan-Nya dalam kitab suci al-Qur’an, yang artinya :

“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (Q.S. Al-Baqarah: 286)

            Dan juga, kita harus menyadari bahwa setiap masalah yang diberikan Allah, adalah salah satu nikmat-Nya, karena tidak semua nikmat-Nya baik di mata kita, yang hanya melihat kepada apa yang terlihat saja, dan padahal, masih banyak sesuatu di sana yang tidak dapat kita lihat. dan itu adalah yang terbaik untuk kita. dalam kitab suci, Allah Swt berfirman, yang artinya :

“Dan boleh jadi kamu membenci sesuatu tetapi ia baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu tetapi ia buruk bagimu, dan Allah mengetahui dan kamu tidak mengetahui “ (Q.S. Al-Baqarah:216)

            Allah Swt yang maha pengasih dan penyayang selalu memberi kemudahan kepada hamba-Nya, kita hanya disuruh untuk berfikir dan menyadarinya. salah satunya adalah, dalam setiap kesulitan ada kemudahan. Yaitu, dalam suatu masalah pasti ada jalan keluarnya. Allah Swt berfirman, yang artinya :

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.” (Q.S. Al-Insyirah: 5-6)

            Dari semua itu, Allah yang maha pengasih dan penyayang telah memberikan segala yang terbaik untuk hamba-Nya.

            Masalah yang kita hadapi sering membuat kita pusing, tapi masalah juga mempunyai manfaat yang kadang kita tidak menyadarinya. di antaranya adalah :

            Dengan masalah akan membuat kita menjadi lebih dewasa. Maksud dari kata dewasa dalam konteks ini adalah bukan dari segi umur dan dari segi tinggi badan, namun, dewasa dalam bersikap, dewasa dalam mengambil keputusan, dewasa dalam berfikir, dewasa dalam bergaul atau berinteraksi, dewasa dalam hal apapun.

            Kenapa kita bisa jadi lebih dewasa? Jawabannya adalah kita dituntut untuk tidak terjerumus lagi ke lubang sebelumnya sehingga kita harus mengambil tindakan untuk tidak terjerumus kembali. Sangat ironis sekali, ketika seseorang jatuh di lubang yang sama dikedua kalinya bahkan berkali-kalinya.

            Masalah sebagai nikmat, Masalah itu seperti garam bagi sayur, pupuk bagi tanaman, kecap bagi nasi oring, keyboard dan monitor bagi computer. Artinya kehidupan pun tidak akan lengkap dan nikmat jikalau tidak ada masalah, karena kita merasa tertantang untuk menghadapinya, kalau kita berhasil mengalahkan tantangan itu, maka suatu kenikmatan bagi seseorang tersebut. Sebagai contoh seorang penerjun yang begitu menikmati ketika berhasil turun dan tepat digaris yang ditentukan. Itulah masalah begitu nikmat ketika berhasil dihadapi. Oleh karena itu, setiap ada tantangan ada tiga cara untuk mengalahkannya yaitu: HADAPI, HADAPI, dan HADAPI. Insya Allah kenikmatan telah menanti didepanmu wahai para pejuang.
            Dengan masalah juga, akan menambah ilmu kita. masalah yang kita hadapi terkadang butuh ilmu untuk mengatasinya, sehingga kita pun harus mencari referensi untuk menghadapinya seperti buku-buku, artikel-artikel, ceramah-ceramah, nasehat dari teman, dan lain-lain. Dengan itu, maka ilmu kita akan selalu bertambah dengan bertambahnya masalah yang kita punya.

            Setelah keluar dari masalah yang kita hadapi, kita harus selalu memotivasi diri kita sendiri agar selalu hidup dalam kehidupan yang cerah. Karena kita tahu bahwa semangat seseorang akan “naik dan turun”.

            Maka dari itu, ada beberapa tips yang ingin penulis berikan agar kita bisa termotivasi kapanpun dan dimanapun :

1. Selalu konsisten

            Kemudahan timbul dari kebiasaan. Motivasi pun sama. Ia memerlukan kedisiplinan sehingga kita terbiasa hidup dengan motivasi. Ada ungkapan bagus yang mengatakan, “Sesuatu yang Anda ulangi tiap hari selama 21 hari akan menjadi kebiasaan”, dengan itu, mari kita coba dan kita peraktekkan bersama. Mulai dengan hal yang sederhana seperti tersenyum dihadapan cermin, mengatakan “Yes” sebelum bekerja, dan banyak lagi. Kita tahu bahwa yang namanya konsisten atau istiqamah adalah merupakan hal yang sulit. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan selalu memperbaharui niat kita dan tetap semangat dalam menjalani hidup yang penuh rahmat dari-Nya ini.

            Dan dalam beristiqamah juga mempunyai keutamaan yang sangat luar biasa ganjarannya, seperti yang telah difirmankan Allah Swt dalam al-Qur’an, yang artinya :

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami ialah Allah” kemudian mereka istiqomah pada pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”.” (QS. Fushilat: 30)

2. Bertanggung jawab

            Dalam menjaga tanggung jawab kita, kita perlu seseorang yang bersedia mengingatkan Anda untuk tetap berada di tujuan. Ia bertugas memberikan dukungan dan menjadi mitra bertukar pikiran bagi ide dan gagasan yang kita punya. Dari sini kita akan merasa bertanggung jawab untuk memberikan yang terbaik bagi orang lain. Proses mencapai tujuan menjadi lebih mudah dengan hadirnya seseorang yang menjadi cermin diri kita.

3. Kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang bervisi sama

            Kalau kita mau menurunkan berat badan, pastikan kita bersama teman-teman yang mempunyai tujuan sama. Kalau kita ingin membangun bisnis, kita harus berteman  dengan orang-orang yang sudah berkecimpung di dunia bisnis atau mereka yang mau memulai bisnis. kita bisa memperoleh energi dan motivasi dari mereka. Akan sangat mudah untuk termotivasi ketika kita memperoleh support. Dan semua pekerjaan yang berat dalam pelaksanaannya ketika bekerja sendiri, bisa teratasi dengan bantuan dan dukungan teman-teman yang bervisi sama.




4. Fokus pada proses, bukan tujuan

            Ini yang sangat penting. Seringkali kita  turun mental ketika dihadapkan pada kesulitan mencapai tujuan. Tapi di sini kita harus fokus pada proses. Setiap proses memerlukan waktu. Entah cepat, entah lambat. Tujuan kita sudah jelas, namun perjalanan menuju kesana bisa berliku dan naik turun. Dengan fokus pada proses, kita bisa terhindar dari beban mental. karena sekarang kita sudah memegang kendali atas proses itu sendiri, bukan dikendalikan oleh target untuk mencapai tujuan.

Kesimpulan

            Dari banyaknya penjelasan di atas, mulai mengenai masalah yang akan selalu datang pada kehidupan kita, tentang manfaat yang kita peroleh apabila kita mampu menyikapinya dengan senyuman dan kembali bangkit untuk hidup yang lebih indah, tentang kerugian apabila kita tidak menyikapinya dengan senyuman, terus termenung dan tenggelam dalam kesedihan dan penyesalan, dan juga tentang cara untuk memelihara diri kita setelah keluar dari suatu masalah agar selalu bersemangat dalam menghadapi hidup ini.

            Pesan terakhir untuk pembaca, “janganlah kita mudah terpengaruh dengan pintu yang sudah  tertutup, sehingga kita malas dan tidak mau untuk beranjak dari pintu tersebut. Karena, perlu kita sadari bahwa masih banyak pintu yang masih tebuka lebar untuk kita. janganlah membiasakan diri dengan selalu merenungi nasib buruk yang kita alami, masalah yang kita hadapi dengan tidak segera meninggalkannya dan melupakannya. Tetapi yang harus kita lakukan adalah tidak tenggelam pada kesedihan, dan mencari pintu yang sedang terbuka lebar untuk kita untuk menikmati hari-hari yang penuh dengan ridha ilahi.


SUMBER KESOMBONGAN

Sombong---sebagaimana didefinisikan Rasulullah SAW adalah: "melecehkan orang lain dan menolak kebenaran" (HR Muslim dan Tirmidzi).

Ketahuilah bahwa tidak akan bersombong kecuali orang yang menganggap dirinya besar dan tidak akan menganggap dirinya besar kecuali orang yang meyakini memiliki sifat kesempurnaan. Di antara sumber kesombongan adalah sebagai berikut:

1.     NASAB KETURUNAN. Orang yang punya nasab keturunan yang tinggi menganggap hina orang yang tidak memiliki nasab tersebut, sekalipun ia lebih tinggi ilmu dan amalnya. Rasulullah bersabda "Hendaklah orang meninggalkan kebanggan terhadap nenek moyang mereka yang telah menjadi batu bara di neraka."(HR. Abu Daud)

2.      HARTA KEKAYAAN. Hal ini biasanya terjadi dikalangan para raja, pemimpin, para konglomerat, pengusaha, tuan tanah, dan para pejabat negara serta keluarga mereka. Mereka membanggakan kedudukan dan hartanya sehingga merendahkan dan melecehkan orang lain. Orang-orang semacam ini bila tidak bertaubat akan berakhir seperti Qorun yang ditelan bumi karena kesombongan terhadap hartanya.

3.       ILMU PENGETAHUAN. Demikian cepatnya kesombongan menjangkiti para ulama (kaum intelektual) sehingga seorang berilmu pengetahuan mudah merasa tinggi dengan ilmu pengetahuannya. Ia merasa paling mulia diantara manusia. Seharusnya ilmu yang didapat dengan ikhlas karena Allah dan hati yang jujur akan melahirkan sikap tawadhu' dan rasa takut kepada Allah.

4.       AMAL dan IBADAH. Orang-orang yang zuhud dan para ahli ibadah tidak terlepas pula dari nistanya kesombongan, kepongahan dan tindakan melecehkan orang lain. Dengan amal dan ibadahnya ia merasa yakin akan selamat, sementara orang lain akan binasa. Sabda Rasulullah SAW "Cukuplah seseorang dinilai telah berbuat kejahatan bila ia merendahkan saudaranya sesama muslim" (HR. Muslim)

5.       KECANTIKAN/KETAMPANAN. Kecantikan atau ketampanan seseorang bisa meyebabkan dirinya sombong dengan cara merendahkan dan menyebut-nyebut keburukan rupa orang lain.

Dengan definisi yang disebutkan oleh Rasulullah SAW itu, tentulah banyak keburukan yang terdapat di dalam sifat sombong (takabbur), sehingga wajar jika kemudian kesombongan menjadi penghalang masuk surga.

0 comments:

Post a Comment